Sabtu, 06 November 2010

LATAR BELAKANG

Pendirian lembaga ini berangkat dari respons terhadap berkurangnya peran dan fungsi komunitas lokal-Gampong dalam proses pembangunan, ketidakberdayaan komunitas lokal dalam segala bidang kehidupan, terkikisnya otonomi Gampong dan berkurangnya daya kritis komunitas lokal dalam menghadapi berbagai bentuk dekonstruksi sosial budaya politik dan ekonomi yang represif dan diskriminatif, yang berasal dari hegemoni kekuatan internasional, negara, pasar maupun konteks sosilokultural. Komunitas lokal hilang keberdayaannya ketika berhadapan dengan struktur sosial budaya-ekonomi dan politik yang melingkupinya. Latar belakang sejarah komunitaas gampong-lokal menyebabkannya menjadi komunitas yang rentan terhadap kemiskinan dan penindasan, yang berpotensi sulit melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Komunitas ini memerlukan penguatan kapasitas untuk mampu mandiri dan mapan dengan keterlibatan-partisipasi secara langsung dalam setiap proses pemberdayaan dan pembangunan. Sehingga mampu merubah situasi tertindas yang negatif menjadi situasi manusiawi dan mandiri yang positif. Sumber Daya Alam yang melimpah sebagai salah satu faktor ekonomi belum mampu dikelola secara maksimal. Hal ini salah satu disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas. Konflik selama puluhan tahun yang disikapi secara represif oleh Pemerintah RI semakin memperparah situasi keterpurukan masyarakat Aceh, khususnya komunitas gampong-lokal.

Sehingga LIPMAGA-ACEH menetapkan komitmen untuk mampu menjadi katalisator, fasilitator, pendamping dan menjalankan peran asistensi tehnis bagi peningkatan kapasitas komunitas lokal dengan pemanfaatan berbagai potensi lokal demi kemandirian gampong-lokal secara berkelanjutan. LIPMAGA-ACEH mengkonsentrasikan program dan kegiatan pada riset-penelitian, pendampingan dan asistensi tehnis dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sipil secara berkelanjutan-pendekatan partisipatif yang berbasis gampong-lokal. Dengan pendekatan-paradigma pembangunan berbasis manusia – People Centered Development Approach, dalam mendorong perjuangan harkat, hakikat dan martabat komunitas gampong-lokal yang lebih baik. Dengan menciptakan matapencaharian yang layak, kesehatan-pendidikan yang memenuhi standar, terakomodasinya peran sosial-budaya, ekonomi dan peran politik yang selama ini terpinggirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar